Kamis, 05 November 2009

SANG LEGENDARIS PEMBELA ISLAM

Dalam sejarah Perang Salib, kaum Muslimin sangat mengenal sosok pejuang Salahuddin al-Ayubi dibanding Nuruddin Mahmud Zanki. Namanya tak setenar Salahuddin, sang pembebas kota Yerussalem dari kekuasan pasukan Salib (selanjutnya dibaca salib). Meski demikian, Nuruddin-lah yang pertama kali menggelorakan semangat perjuangan itu.

Ia lahir hari Ahad 17 Syawal 511 H (Februari 1118 M), 20 tahun pasca jatuhnya al-Quds ke tangan pasukan Salib. Perawakannya tinggi, tampan dengan kulit agak kehitaman dan sedikit berjenggot. Ayahnya, Imanuddin Zanki, adalah penguasa Mosul dan Irak, sekaligus mujahid yang tangguh.

ADAB

Oleh : Hamid Fahmi Zarkasyi


Belalang menjadi burung elang.
Kutu menjadi kura-kura, dan
Ulat berubah menjadi naga.

Itulah syair pujangga Abdullah Abdul Qadir al-Munsyi, ditulis pertengahan abad 19. Sekilas ia seperti sedang bicara evolusi Darwin, atau cerita bim salabim ala Herry Porter. Tapi sejatinya ia sedang bicara tentang perubahan yang aneh. Perubahan tentang bangsanya yang kehilangan adab.

Rabu, 28 Oktober 2009

NABI MUHAMMAD DAN PERUBAHAN SOSIAL

Oleh : AF. Muntashir, S.Sos.I

A. Latar Belakang

Kajian sosial historis merupakan kajian yang dianggap paling objektif dalam pendekatan terhadap suatu permasalahan. Sehingga tidak mengherankan jika dalam beberapa abad terakhir terdapat banyak sekali buku yang menganalisis kajian sosial kemasyarakatan berdasarkan pada tinjauan sosial historis. Pemandangan serupa juga dapat kita lihat pada kajian sosial keagamaan, Islam khususnya. Hal ini seolah menjadi signal bahwa siapapun boleh memasuki suatu kawasan dengan bebas tidak terkecuali hal yang sangat mendasar sekalipun dalam suatu ajaran keagamaan atau keyakinan. Akan tetapi jika kita mencoba untuk sedikit lebih cermat maka kecanggihan metodologi dalam pengungkapan suatu masalah tidak serta merta bebas dari interes atau populer dengan istilah bebas nilai.